Nissan 350Z mencerminkan sebuah sedan sport yang gahar. Tak salah memang, tenaga standarnya saja di atas 200 dk. Namun, setelah dimodifikasi, yang menghabiskan dana sekitar Rp 130 juta, tenaga mesin terdongkrak menjadi 310 dk, dan si empunya (namanya enggan disebut) pernah mencapai kecepatan tertinggi 260 km/jam.
Modifikasi yang dilakukan mulai dari bodi, exhaust system, hingga intake pipe. Semuanya dipesan dari Jepang dan harus menunggu lama. Pasalnya, tidak semua ready stock dan beberapa komponen merupakan special order.
Kalau dilihat dari tampilan, perubahan pada bodi memang tidak signifikan. Hanya pada bumper depan dan belakang, side skirt, dan front CF lips yang semua merogoh kocek Rp 45 juta. Pemilik sengaja memilih yang bukan wide body, namun materialnya kelas wahid. Yang belum terpasang pada mobil produksi 2005 ini yakni kap mesin berbahan karbon fiber dan sayap GT.
Untuk mendongkrak tenaga, dipesan seperangkat camshaft bikinan Tomei yang berspesifikasi mampu menahan valve supaya terbuka sampai 264 derajat. Penggantian camshaft diikuti pula dengan valve spring retainer dan piston yang disarankan menggunakan material forged.
Sudah cukup terdongkrak dengan perubahan itu? Belum! Exhaust system (terdiri dari header, test pipe, Y-pipe, dan extra exhaust) mengandalkan bikinan Power House Amuse yang terbuat dari bahan titanium. Jadi, 3 silinder yang di kiri dan 3 silinder di kanan disatukan masuk ke test pipe dan menuju Y-pipe tersambung pada 2 gendang knalpot yang memiliki ujung muffler ganda.
Untuk melindungi test pipe dan Y-pipe dari titanium, bagian bawah ditutup dengan bahan aluminium setebal 3 mm yang didesain mengikuti lekuk. Ini penting untuk mendapatkan aerodinamisnya.
Penggunaan bahan titanium, menurut pemilik, bisa mereduksi dengan sangat signifikan. Tenaga pun naik sekitar 80 dk menjadi 310 dk on wheel. Torsi yang tadinya diraih pada 4.000-4.500 rpm, kini lebih cepat menjadi 2.500 rpm.
Kaki-kaki juga mendapat sentuhan. Pemilik memilih produk Tein untuk coilover yang dilengkapi dengan fitur Electronic Damping Force Controller (EDFC). Komponen ini bisa mengatur secara elektronik tingkat kekerasan suspensi melalui receiver yang diletakkan di bawah setir.
Lainnya, pemakaian velg Volk Racing seri TE37, juga didatangkan dari Jepang. Sentuhan sport kian kental dengan kedua jok yang diganti model semi-bucket seat dari Bride
[ Sumber : seventphoenix.blogspot.com ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar